Do'a panjang umur
Ulama'
berselisih pendapat, apakah boleh seseorang berdo'a semoga panjang umur?
Sebagian
ulama melarangnya dengan alasan bahwa umur sudah menjadi takdir Allah subhanahu
wa ta'ala yang tidak akan berubah, dan kehidupan akhirat lebih baik dari
pada kehidupan dunia.
Sedangkan
ulama lainnya membolehkan, dan sebaiknya diikuti dengan amalan yang baik,
seperti berdo'a dengan mengucapkan: "Ya Allah panjangkanlah umurku
dalam kebaikan dan keta'atan kepada-Mu!".
Semoga
dengan postingan ini Allah Yang Maha Pemurah menunjuki kita pada yang benar. Amin!
Rasulullah
mendo'akan Anas semoga panjang umur
Dari
Anas bin Malik radiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam berdo'a untuknya:
اللَّهُمَّ أَكْثِرْ مَالَهُ وَوَلَدَهُ ، وَأَطِلْ حَيَاتَهُ – وفي رواية: وَأَطِلْ عُمُرَهُ -، وَاغْفِرْ لَهُ [الأدب المفرد للبخاري: صححه الألباني]
"Ya
Allah .. perbanyaklah harta dan anaknya, panjangkanlah kehidupannya (umurnya),
dan ampuni dosanya!". [Al-Adab Al-Mufrad: Sahih]
Ada yang mengatakan umurnya sampai 103 tahun,
ada juga yang mengatakan 107 tahun. [Siyar A'lam An-Nubala' 3/406]
Mendo'akan seorang muslim agar panjang umur
Umar bin Khattab mendo'akan Ali bin Abi Thalib -radiyallahu
'anhuma-:
أَطَالَ اللهُ بَقَاءَكَ [المؤتلف والمختلف للدارقطني 2/877]
"Semoga
Allah memanjangkan umurmu!" [Al-Mu'talif wa Al-Mukhtalif karya
Ad-Daruquthniy 2/877]
Dikatakan bahwa Umar bin Khattab adalah orang
yang pertama kali mengucapkan do'a seperti ini. [Al-Awaail karya Al-'Askariy]
Mendo'akan orang kafir agar panjang umur
'Uqbah bin 'Amir Al-Juhaniy radiyallahu 'anhu melewati seseorang yang menyalaminya dengan
salam umat Islam, ia mengucapkan salam maka Uqbah membalasnya dengan
mengucapkan:
وَعَلَيْكَ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ
Dan atas kamu
keselamatan, rahmat Allah, dan berkah-Nya!
Kemudian budaknya
berkata: Sesungguhnya ia itu seorang Nashraniy!
Maka Uqbah bangkit
dan mengikuti orang itu sampai ia mendapatinya, kemudian berkata:
إِنَّ رَحْمَةَ اللَّهِ وَبَرَكَاتِهِ عَلَى
الْمُؤْمِنِينَ , لَكِنْ أَطَالَ
اللهُ حَيَاتَكَ وَأَكْثَرَ مَالَكَ وَوَلَدَكَ [الأدب المفرد للبخاري: حسنه الألباني]
Sesungguhnya rahmat Allah dan berkah-Nya hanya
untuk orang-orang yang beriman, akan tetapi semoga Allah memanjangkan umurmu,
memperbanyak harta dan anakmu! [Al-Adab Al-Mufrad: Hasan]
Sufyan Ats-Tsauriy (161H) dan Yusuf bin Asbaath (195H) rahimahumallah
berkata:
«مَنْ دَعَا لِظَالِمٍ
بِالْبَقَاءِ فَقَدْ أَحَبَّ أَنْ يُعْصَى اللهُ» [حلية الأولياء]
Barangsiapa yang berdo'a untuk seorang dzalim
agar panjang umur maka ia telah menyukai maksiat kepada Allah. [Hilyatul
Auliya']
Panjangkan umur dengan do'a dan berbuat amal
kebaikan
Dari Salman radiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam bersabda:
«لَا يَرُدُّ القَضَاءَ
إِلَّا الدُّعَاءُ، وَلَا يَزِيدُ فِي العُمْرِ إِلَّا البِرُّ» [سنن الترمذي:
حسنه الألباني]
"Tidak
ada yang bisa menolak takdir selain do'a, dan tidak ada yang bisa menambah umur
selain kebaikan". [Sunan Tirmidzi: Hasan]
Panjangkan
umur dengan silaturahmi
Dari
Anas bin Malik radiyallahu 'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wa sallam bersabda:
«مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ
لَهُ فِي رِزْقِهِ، وَيُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ، فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ» [صحيح البخاري
ومسلم]
"Barangsiapa
yang suka dilapangkan rezkinya dan dipanjangkan umurnya maka hendaklah ia
menyambung hubungan silaturahmi". [Sahih Bukhari dan Muslim]
Dari Abu Hurairah radiyallahu
'anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda:
«مَنْ سَرَّهُ أَنْ يُبْسَطَ
لَهُ فِي رِزْقِهِ، وَأَنْ يُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ، فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ» [صحيح
البخاري]
"Barangsiapa
yang senang dilapangkan rezkinya atau dipanjangkan umurnya maka hendaklah ia
menyambung hubungan silaturahmi". [Sahih Bukhari]
Panjangkan umur dengan berakhlak mulia dan
berlaku baik kepada tetangga
Dari Aisyah radiyallahu 'anha; Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
bersabda:
" إِنَّهُ مَنْ أُعْطِيَ
حَظَّهُ مِنَ الرِّفْقِ ، فَقَدْ أُعْطِيَ حَظَّهُ مِنْ خَيْرِ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ،
وَصِلَةُ الرَّحِمِ وَحُسْنُ الْخُلُقِ وَحُسْنُ الْجِوَارِ يَعْمُرَانِ الدِّيَارَ،
وَيَزِيدَانِ فِي الْأَعْمَارِ " [مسند أحمد: صحيح]
"Sesungguhnya
barangsiapa yang diberi bagiannya dari sifat lemah lembut maka ia telah diberi
bagiannya dari kebaikan dunia dan akhirat, dan silaturahmi, akhlak yang mulia,
dan berbuat baik kepada tetangga akan menambah kekayaan dan memanjangkan
umur". [Musnad Ahmad: Sahih]
Panjangkan umur dengan berdo'a untuk
keselamatan, dan kesehatan
Ibnu Umar radiyallahu 'anhuma
berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam tidak pernah
meninggalkan do'a ini ketika sore dan pagi:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا
وَالآخِرَةِ ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِينِي وَدُنْيَايَ
وَأَهْلِي وَمَالِي ، اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَتِي وَآمِنْ رَوْعَاتِي ، اللَّهُمَّ
احْفَظْنِي مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ وَمِنْ خَلْفِي وَعَنْ يَمِينِي وَعَنْ شِمَالِي وَمِنْ
فَوْقِي وَأَعُوذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِي
"Ya
Allah .. Sesungguhnya aku memohon kepada-Mu keselamatan di dunia dan di
akhirat. Ya Allah .. Sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ampunan dan keselamatan
dalam urusan agamaku, duniaku, keluargaku, dan hartaku. Ya Allah .. Tutupilah
kekuranganku dan hilangkanlan ketakutanku. Ya Allah .. Jagalah aku dari
depanku, belakangku, kanan dan kiriku, dan dari atasku, dan aku berlindung dgn
keagungan-Mu serangan dari bawahku". [Sunan Abu Daud: Sahih]
Abdurrahman bin Abi Bakrah bertanya kepada
ayahnya: Wahai ayahku, sesungguhnya aku mendengarmu berdo'a setiap pagi
(setelah salat subuh sampai terbit matahari) ...
اللَّهُمَّ عَافِنِي فِى بَدَنِي اللَّهُمَّ عَافِنِي فِي
سَمْعِي اللَّهُمَّ عَافِنِي فِي بَصَرِي لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ
"Ya
Allah .. selamatkanlah badanku, Ya Allah .. selamatkanlah pendengaranku, Ya
Allah .. selamatkanlah penglihatanku, tiada Tuhan yang berhak disembah selain
Engkau"
Engkau ulangi sebanyak tiga kali di pagi hari
dan tiga kali di sore hari!
Abu Bakrah radiyallahu 'anhu menjawab:
Sesungguhnya aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam membaca
do'a itu, dan aku suka mengikuti sunnahnya. [Sunan Abu Daud: Hasan]
Panjangkan umur dengan menjaga kesehatan dan
berobat
Dari Usamah bin
Syarik radiyallahu 'anhu berkata: Seorang A'rabiy bertanya kepada
Rasulullah: Apakah kita boleh berobat?
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab:
«تَدَاوَوْا فَإِنَّ اللَّهَ
عَزَّ وَجَلَّ لَمْ يَضَعْ دَاءً إِلَّا وَضَعَ لَهُ دَوَاءً، غَيْرَ دَاءٍ وَاحِدٍ
الْهَرَمُ» [سنن أبي داود: صحيح]
Berobatlah, karena sesungguhnya Allah 'azza wa
jalla tidak menurunkan satu penyakit kecuali menurunkan bersamanya obat
penawar, kecuali satu penyakit yaitu ketuaan. [Sunan Abu Daud: Sahih]
Panjangkan umur dengan mengucapkan salam
{وَإِذَا حُيِّيتُمْ بِتَحِيَّةٍ
فَحَيُّوا بِأَحْسَنَ مِنْهَا أَوْ رُدُّوهَا إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ
حَسِيبًا} [النساء: 86]
Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu
penghormatan, Maka balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik dari
padanya, atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa)*. Sesungguhnya
Allah memperhitungankan segala sesuatu. [An-Nisaa':86]
Penghormatan dalam Islam ialah dengan
mengucapkan "Assalamu 'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh"
(Keselamatan, rahmat, dan berkah Allah atas kalian).
Atau mengatakan: "Hayyaakallah"
(Semoga Allah memanjangkan kehidupanmu/umurmu, memberimu keselamatan). [Lihat:
Lisan Al-'Arab 14/216, Mu'jam Al-Lugah Al-Arabiyah 1/598]
Panjangkan umur dengan do'a ketika melihat
seseorang berpakaian baru
Abu Nadhrah (108H) rahimahullah berkata: Para sahabat Nabi -shallallahu
'alaihi wa sallam- jika seseorang dari mereka memakai pakaian baru,
dikatakan kepadanya:
" تُبْلَى وَيُخْلِفُ اللَّهُ
تَعَالَى " [سنن أبي داود:
صحيح]
"Semoga umurmu panjang sampai pakaian itu
usang dan Allah menggantinya dengan yang lebih baik". [Sunan Abu Daud:
Sahih]
Apakah takdir Allah bisa berubah?
Sebagian ulama mengatakan bahwa takdir Allah
tidak dapat berubah.
Dari Ibnu Abbas radiyallahu
'anhuma; Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda:
وَاعْلَمْ أَنَّ الأُمَّةَ لَوْ اجْتَمَعَتْ
عَلَى أَنْ يَنْفَعُوكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَنْفَعُوكَ إِلَّا بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللَّهُ
لَكَ، وَلَوْ اجْتَمَعُوا عَلَى أَنْ يَضُرُّوكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَضُرُّوكَ إِلَّا بِشَيْءٍ
قَدْ كَتَبَهُ اللَّهُ عَلَيْكَ، رُفِعَتِ الأَقْلَامُ وَجَفَّتْ الصُّحُفُ [سنن الترمذي:
صحيح]
"Dan
ketahuilah, sesungguhnya jika semua umat sepakat untuk memberimu suatu yang
bermanfaat, mereka tidak akan memberimu kecuali sesuatu yang sudah ditakdirkan
Allah untukmu, dan seandainya mereka sepakat untuk mencelakaimu dengan sesuatu,
mereka tidak akan bisa mencelakaimu kecuali sesuatu yang sudah ditakdirkan
Allah kepadamu, pena (pencatat takdir) telah diangkat dan lembaran (lauhul
mahfudz) telah kering". [Sunan Tirmidzi: Sahih]
{وَلِكُلِّ أُمَّةٍ أَجَلٌ
فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلَا يَسْتَقْدِمُونَ} [الأعراف:
34]
Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu[537]; Maka
apabila Telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang
sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya. [Al-A'raaf:34] [Yunus:49] [An-Nahl:61]
{وَلَنْ يُؤَخِّرَ اللَّهُ
نَفْسًا إِذَا جَاءَ أَجَلُهَا} [المنافقون: 11]
Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan
(kematian) seseorang apabila telah datang waktu kematiannya. [Al-Munafiquun:11]
Akan tetapi Allah subahanahu wa ta'ala menciptakan
sebab panjang pendeknya umur seseorang yang juga sudah ditentukan di lauhul
mahfudz, seperti do'a, kebaikan, silaturahmi, menjaga kesehatan, dan
berobat.
{وَمَا يُعَمَّرُ مِنْ
مُعَمَّرٍ وَلَا يُنْقَصُ مِنْ عُمُرِهِ إِلَّا فِي كِتَابٍ} [فاطر: 11]
Dan sekali-kali tidak dipanjangkan umur seorang
yang berumur panjang dan tidak pula dikurangi umurnya, melainkan (sudah
ditetapkan) dalam Kitab (Lauh mahfuzh). [Faathir:11]
Ka'ab bin Malik radiyallahu 'anhu berkata: Ya Rasulullah, bagaimana pendapatmu
dengan obat yang kami pakai, do'a yang kami baca, dan usaha yang kami lakukan,
apakah itu bisa menolak takdir Allah?
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab:
«يَا كَعْبُ، بَلْ هِيَ
مِنْ قَدَرِ اللَّهِ» [صحيح ابن حبان]
"Wahai
Ka'ab, bahkan itu semua juga termasuk takdir Allah". [Sahih Ibnu Hibban]
Ulama lain mengatakan bahwa takdir yang berubah
adalah takdir yang dicatat oleh Malaikat, sedangkan yang di lauhul mahfudz
tidak akan mungkin berubah dan hanya Allah yang mengetahuinya.
{يَمْحُو اللَّهُ مَا يَشَاءُ
وَيُثْبِتُ وَعِنْدَهُ أُمُّ الْكِتَابِ} [الرعد: 39]
Allah menghapuskan apa yang dia kehendaki dan
menetapkan (apa yang dia kehendaki), dan di sisi-Nya-lah terdapat Ummul-Kitab
(Lauh mahfuzh). [Ar-Ra'ad:39]
Keutamaan panjang umur yang disertai dengan
amalan yang baik
Abdullah bin Busr radiyallahu 'anhu berkata: Seorang A'rabiy bertanya: Ya
Rasulullah, siapakah orang yang paling baik?
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam menjawab:
«مَنْ طَالَ عُمُرُهُ،
وَحَسُنَ عَمَلُهُ» [سنن الترمذي: صححه الألباني]
"Orang
yang panjang umurnya dan baik amalannya". [Sunan Tirmidzi: Sahih]
Dalam riwayat lain; Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam menjawab:
«طُوبَى لِمَنْ طَالَ عُمْرُهُ
وَحَسُنَ عَمَلُهُ» [حلية الأولياء: صححه الألباني]
"Surga
Thuba bagi orang yang panjang umurnya dan baik amalannya". [Hilyatul Auliya':
Sahih]
Abu Bakrah radiyallahu 'anhu berkata:
Seseorang bertanya: Ya Rasulullah, siapakah orang yang paling baik?
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa
sallam menjawab:
«مَنْ طَالَ عُمُرُهُ،
وَحَسُنَ عَمَلُهُ»
"Orang
yang panjang umurnya dan baik amalannya"
Ia bertanya lagi:
Lalu siapakah orang yang paling buruk?
Rasulullah menjawab:
«مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَسَاءَ
عَمَلُهُ» [سنن الترمذي: صحيح]
"Orang
yang panjang umurnya dan buruk amalannya". [Sunan Tirmidzi: Sahih]
Dari Abu Hurairah radiyallahu
'anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda:
«أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِخِيَارِكُمْ؟
»
"Maukah kalian kuberi-tahukan tentang orang yang terbaik di antara kalian?"
Sahabat menjawab:
Tentu, ya Rasulullah!
Rasulullah bersabda:
«أَطْوَلُكُمْ أَعْمَارًا
وَأَحْسَنُكُمْ أَخْلَاقًا» [صحيح ابن حبان]
"Mereka
adalah orang yang paling panjang umurnya di antara kalian dan yang paling mulia
akhlaknya". [Sahih Ibnu Hibban]
Dari Anas bin Malik radiyallahu
'anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda:
«أَلَا أُنَبِّئُكُمْ بِخِيَارِكُمْ؟»
"Maukah kalian kuberi-tahukan tentang orang yang terbaik di antara kalian?"
Sahabat menjawab:
Tentu, ya Rasulullah!
Rasulullah bersabda:
«خِيَارُكُمْ أَطْوَلُكُمْ أَعْمَارًا إِذَا سَدِّدُوا»
[مسند أبي يعلى الموصلي: حسنه الألباني]
"Yang
terbaik di antara kalian adalah orang yang paling panjang umurnya jika mereka
berbuat baik". [Musnad Abi Ya'laa: Hasan]
Dari Jabir bin Abdillah radiyallahu
'anhuma; Rasulullah bersabda:
«أَلَا أُنَبِّئُكُمْ بِخِيَارِكُمْ
مِنْ شِرَارِكُمْ؟»
"Maukah kalian kuberi-tahukan tentang orang yang terbaik
dari kalian dari yang terburuk?"
Sahabat menjawab:
Tentu, ya Rasulullah!
Rasulullah bersabda:
«خِيَارُكُمْ أَطْوَلُكُمْ أَعْمَارًا، وَأَحْسَنُكُمْ
عَمَلًا» [المستدرك على الصحيحين للحاكم: صحيح]
"Yang
terbaik dari kalian adalah yang paling panjang umurnya dan yang paling baik
amalannya". [Sahih Ibnu Hibban]
Ubaid bin Khalid As-Sulamiy radiyallahu 'anhu berkata: Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam mempersaudarakan
dua orang kemudian salah satunya terbunuh dan yang satunya lagi meninggal dalam
waktu satu jum'at setelahnya atau sekitar itu. Lalu kami salat untuknya,
kemudian Rasulullah bertanya: Apa yang kalian ucapkan (dalam salat)?
Kami menjawab: Kami mendo'akan untuknya, dan
kami membaca: Ya Allah, ampunilah ia, dan sampaikanlah derajatnya bersama
saudaranya (yang lebih dulu meninggal)!
Rasulullah bersabda (mengeritik do'a mereka):
«فَأَيْنَ صَلَاتُهُ بَعْدَ
صَلَاتِهِ، وَصَوْمُهُ بَعْدَ صَوْمِهِ، وَعَمَلُهُ بَعْدَ عَمَلِهِ؟ إِنَّ بَيْنَهُمَا
كَمَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ» [سنن أبي داود: صحيح]
"Lalu
mana salat saudaranya setelah salatnya (yang belakangan meninggal), puasa
saudaranya setelah puasanya, dan amalan saudaranya setelah amalannya?
Sesungguhnya perbedaan derajat keduanya seperti antara langit dan bumi".
[Sunan Abu Daud: Sahih]
Abu Hurairah radiyallahu 'anhu berkata:
Ada dua laki-laki yang masuk Islam bersama Rasulullah, kemudian salah satunya
mati syahid sedangkan yang satunya lagi mati belakangan setahun kemudian.
Thalhah bin Ubaidillah radiyallahu
'anhu berkata: Kemudian aku bermimpi
melihat surga dan aku melihat yang mati belakangan lebih dahulu dimasukkan ke
surga sebelum yang mati syahid, maka aku heran akan hal itu, kemudian aku
bangun dan menceritakan mimpi itu kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam.
Maka Rasulullah bersabda:
" أَلَيْسَ قَدْ صَامَ
بَعْدَهُ رَمَضَانَ، وَصَلَّى سِتَّةَ آلَافِ رَكْعَةٍ، أَوْ كَذَا وَكَذَا رَكْعَةً
صَلَاةَ السَّنَةِ ؟ " [مسند أحمد: حسن]
"Bukankah
ia telah puasa setelahnya di bulan Ramadan, dan salat 6.000 raka'at atau
beberapa raka'at salat dalam setahun?" [Musnad Ahmad: Hasan]
Dalam riwayat lain; Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda:
لَيْسَ أَحَدٌ أَفْضَلَ عِنْدَ اللهِ مِنْ مُؤْمِنٍ
يُعَمَّرُ فِي الْإِسْلامِ لِتَسْبِيحِهِ وَتَكْبِيرِهِ وَتَهْلِيلِهِ [مسند أحمد:
حسن]
"Tidak
ada seseorang yang lebih baik di sisi Allah dari seorang mukmin yang panjang
umurnya dalam Islam karena tasbih, takbir, dan tahlilnya". [Musnad Ahmad:
Hasan]
Dari Abdullah bin 'Amr radiyallahu
'anhuma; Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda:
" لَا تَنْتِفُوا
الشَّيْبَ، مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَشِيبُ شَيْبَةً فِي الْإِسْلَامِ إِلَّا كَانَتْ لَهُ
نُورًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ، - وَفي رواية: إِلَّا كَتَبَ اللَّهُ لَهُ بِهَا حَسَنَةً،
وَحَطَّ عَنْهُ بِهَا خَطِيئَةً -" [سنن أبي داود: صحيح]
"Jangan
kalian mencabut uban, tidaklah dari seorang beruban satu uban dalam Islam
kecuali itu akan mencadi cahaya baginya di hari kiamat". Dalam riyawat
lain: "Kecuali Allah akan mencatat untukan dengan uban itu satu kebaikan
dan menghapuskan darnya satu keburukan". [Sunan Abu Daud: Sahih]
Ibnu Al-Jauziy (597H) rahimahullah berkata: Suatu hari
aku berdo'a ..
اللهم بَلِّغْنِيْ آمَالِيْ مِنَ العِلْمِ وَالْعَمَلِ، وَأَطِلْ
عُمُرِيْ لِأَبْلُغ مَا أُحِبّ مِنْ ذلِكَ
Ya Allah, sampaikanlah aku pada impianku dari
ilmu dan amal, dan panjangkanlah umurku agar aku mencapai apa yang aku sukai
dari hal itu!
Tiba-tiba setan menghalangiku dengan
membisikkan rasa was-was kepadaku dengan berkata: Kemudian setelah itu apa?
Bukankah kematian? Lalu apa manfaatnya panjang umur?
Maka aku berkata kepadanya: Hai bodoh,
seandainya kau paham maksud do'aku, maka kau akan tahu itu bukan suatu yang
sia-sia.
Bukankah dalam setiap hari amalan dan ilmuku
bertambah? Maka hasil yang aku tanampun bertambah banyak, dan aku akan bersyukur
di hari menuaiku?
Apakah aku akan
merasa bahagia jika aku telah meninggal 20 tahun yang lalu? Tidak, demi Allah!
Karena sesungguhnya aku tidak akan mengenal Allah ta'ala sepuluh persen
dari pengetahuanku hari ini.
Dan semua itu adalah
hasil dari kehidupanku yang aku habiskan untuk mencari dalil keesaan Allah, dan
aku menanjak dari rendahnya taklid menuju tingginya pengetahuan, aku
mendapatkan ilmu yang menambah derajatku, dan aku menghiasi diriku dengannya.
Kemudian menambah
tanamanku (amalanku) untuk akhiratku, dan aku memperkuat perdaganganku dalam
meningkatkan barang daganganku (amal ibadah) dari orang-orang yang berilmu
(dalam berda'wah). [Shaidul
Khaatir]
Hati-hati panjang umur tapi amalan buruk
{قَالَ رَبِّ فَأَنْظِرْنِي
إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ (36) قَالَ فَإِنَّكَ مِنَ الْمُنْظَرِينَ (37) إِلَى يَوْمِ
الْوَقْتِ الْمَعْلُومِ} [الحجر: 36 - 38]
Berkata Iblis: "Ya Tuhanku, (kalau begitu)
Maka beri tangguhlah kepadaku sampai hari (manusia) dibangkitkan*, Allah berfirman:
"(Kalau begitu) Maka Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang diberi
tangguh, Sampai hari (suatu) waktu yang telah ditentukan. [Al-Hijr: 36-38] [Shaad: 79-81]
*Maksudnya Iblis memohon agar dia tidak diazab
dari sekarang melainkan diberikan kebebasan hidup sampai hari berbangkit.
{وَلَا يَحْسَبَنَّ الَّذِينَ
كَفَرُوا أَنَّمَا نُمْلِي لَهُمْ خَيْرٌ لِأَنْفُسِهِمْ إِنَّمَا نُمْلِي لَهُمْ لِيَزْدَادُوا
إِثْمًا وَلَهُمْ عَذَابٌ مُهِينٌ} [آل عمران: 178]
Dan janganlah sekali-kali orang-orang kafir menyangka,
bahwa pemberian tangguh kami kepada mereka* adalah lebih baik bagi mereka.
Sesungguhnya kami memberi tangguh kepada mereka hanyalah supaya
bertambah-tambah dosa mereka; dan bagi mereka azab yang menghinakan. [Ali 'Imran:178]
Yakni: dengan memperpanjang umur mereka dan
membiarkan mereka berbuat dosa sesuka hatinya.
{وَلَتَجِدَنَّهُمْ أَحْرَصَ
النَّاسِ عَلَى حَيَاةٍ وَمِنَ الَّذِينَ أَشْرَكُوا يَوَدُّ أَحَدُهُمْ لَوْ يُعَمَّرُ
أَلْفَ سَنَةٍ وَمَا هُوَ بِمُزَحْزِحِهِ مِنَ الْعَذَابِ أَنْ يُعَمَّرَ وَاللَّهُ
بَصِيرٌ بِمَا يَعْمَلُونَ} [البقرة: 96]
Dan sungguh kamu akan mendapati mereka, manusia
yang paling loba kepada kehidupan (di dunia), bahkan (lebih loba lagi) dari
orang-orang musyrik. masing-masing mereka ingin agar diberi umur seribu tahun,
padahal umur panjang itu sekali-kali tidak akan menjauhkannya daripada siksa.
Allah Maha mengetahui apa yang mereka kerjakan. [Al-Baqarah:96]
{أَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِينَ
آمَنُوا أَنْ تَخْشَعَ قُلُوبُهُمْ لِذِكْرِ اللَّهِ وَمَا نَزَلَ مِنَ الْحَقِّ وَلَا
يَكُونُوا كَالَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلُ فَطَالَ عَلَيْهِمُ الْأَمَدُ
فَقَسَتْ قُلُوبُهُمْ وَكَثِيرٌ مِنْهُمْ فَاسِقُونَ} [الحديد: 16]
Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang
beriman, untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah
turun (kepada mereka), dan janganlah mereka seperti orang-orang yang sebelumnya
telah diturunkan Al-Kitab kepadanya, Kemudian berlalulah masa yang panjang
atas mereka lalu hati mereka menjadi keras. dan kebanyakan di antara mereka
adalah orang-orang yang fasik.
[Al-Hadiid:16]
Meminta yang terbaik
Ummu Habibah radiyallahu 'anha -istri
Rasulullah- berdo'a: "Ya .. Allah berilah aku kenikmatan dengan suamiku
Rasulullah dan dengan ayahku Abu Sufyan, dan dengan saudaraku Mu'awiyah!"
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
berkata padanya:
«قَدْ سَأَلْتِ اللهَ لِآجَالٍ
مَضْرُوبَةٍ، وَأَيَّامٍ مَعْدُودَةٍ، وَأَرْزَاقٍ مَقْسُومَةٍ، لَنْ يُعَجِّلَ شَيْئًا
قَبْلَ حِلِّهِ، أَوْ يُؤَخِّرَ شَيْئًا عَنْ حِلِّهِ، وَلَوْ كُنْتِ سَأَلْتِ اللهَ
أَنْ يُعِيذَكِ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ، أَوْ عَذَابٍ فِي الْقَبْرِ، كَانَ خَيْرًا
وَأَفْضَلَ» [صحيح مسلم]
"Engkau
telah meminta kepada Allah sesuatu yang waktunya pasti datang, sesuatu yang
sangat singkat, dan rezki yang sudah dibagi. Do'amu tidak akan mempercepat
sesuatu sebelum waktunya dan tidak pula dapat menangguhkan sesuatu dari
waktunya, seandainya engkau meminta kepada Allah semoga menjauhkanmu dari
siksaan neraka atau siksaan kubur maka itu akan lebih baik dan lebih mulia".
[Sahih Muslim]
Dalam hadits ini Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam tidak melarang
untuk meminta kepada Allah urusan dunia dan umur yang panjang, akan tetapi
mengajarkan agar jangan lupa meminta urusan akhirat yang lebih baik.
Larangan meminta kematian
Dari Abu Hurairah radiyallahu
'anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda:
وَلَا يَتَمَنَّيَنَّ أَحَدُكُمْ الْمَوْتَ إِمَّا
مُحْسِنًا فَلَعَلَّهُ أَنْ يَزْدَادَ خَيْرًا وَإِمَّا مُسِيئًا فَلَعَلَّهُ أَنْ
يَسْتَعْتِبَ [صحيح البخاري]
"Janganlah
seseorang dari kalian mengharapkan kematian, jika ia orang baik maka semoga ia
menambah kebaikannya, dan jika ia orang buruk maka semoga ia bertobat".
[Sahih Bukhari]
Dalam riwayat lain; Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda:
« لاَ يَتَمَنَّى أَحَدُكُمُ
الْمَوْتَ وَلاَ يَدْعُ بِهِ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَهُ إِنَّهُ إِذَا مَاتَ أَحَدُكُمُ
انْقَطَعَ عَمَلُهُ وَإِنَّهُ لاَ يَزِيدُ الْمُؤْمِنَ عُمْرُهُ إِلاَّ خَيْرًا »
[صحيح مسلم]
"Janganlah
seseorang dari kalian mengharapkan kematian, dan jangan berdo'a untuk mati
sebelum ajalnya datang, sesungguhnya jika seseorang dari kalian mati maka
terputuslah amalannya, dan sesungguhnya tidak bertambah umur seorang mu'min
kecuali kebaikan". [Sahih Muslim]
Dari Jabir bin Abdillah radiyallahu
'anhuma; Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda:
" لَا تَمَنَّوْا
الْمَوْتَ، فَإِنَّ هَوْلَ الْمَطْلَعِ شَدِيدٌ، وَإِنَّ مِنَ السَّعَادَةِ أَنْ يَطُولَ
عُمْرُ الْعَبْدِ، وَيَرْزُقَهُ اللهُ الْإِنَابَةَ " [مسند أحمد: حسن]
"Jangan
kalian mendambakan kematian, karena puncak pendakian itu sangat berat
(sakaratul maut), dan sesungguhnya di antara kebahagiaan itu adalah umur
seorang hamba memanjang, dan Allah menganugrahinya taubat". [Musnad Ahmad:
Hasan]
Dari Anas bin Malik radiyallahu
'anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda: "Janganlah
seseorang dari kalian mengharapkan kematian karena musibah yang menimpanya,
namun jika memang harus meminta maka ucapkanlah":
اللَّهُمَّ أَحْيِنِيْ مَا كَانَتْ الْحَيَاةُ خَيْرًا لِيْ
، وَتَوَفَّنِيْ إِذَا كَانَتْ الْوَفَاةُ خَيْرًا لِيْ
"Ya
Allah .. hidupkanlah aku selama hidup ini baik bagiku, dan matikanlah aku jika
kematian itu baik bagiku!" [Sahih Bukhari dan Muslim]
Kecuali jika khawatir akan agamanya dari cobaan
yang sangat besar:
{قَالَتْ يَا لَيْتَنِي
مِتُّ قَبْلَ هَذَا وَكُنْتُ نَسْيًا مَنْسِيًّا } [مريم: 23]
(Maryam)
berkata: "Aduhai, alangkah baiknya Aku mati sebelum ini, dan Aku menjadi
barang yang tidak berarti, lagi dilupakan". [Maryam:23]
Maryam mendambakan kematian karena dua alasan:
Pertama: Khawatir disangka buruk dalam agamanya
yang bisa meluluhkan keimanannya.
Kedua: Agar orang-orang tidak terjerumus dalam
kebohongan dan fitnah menuduhnya berzina yang bisa menghancurkan mereka.
Dari Abu Hurairah radiyallahu
'anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda:
لَا تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى يَمُرَّ الرَّجُلُ
بِقَبْرِ الرَّجُلِ فَيَقُولُ يَا لَيْتَنِي مَكَانَهُ [صحيح البخاري ومسلم]
"Tidak
akan datang hari kiamat sampai ada orang yang melewati suatu kuburan dan
berkata: Seandainya saja aku yang berada di dalam kubur ini". [Sahih
Bukhari dan Muslim]
Dan dari Mu'adz bin Jabal radiyallahu
'anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam berdo'a ..
اللهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ ... إِذَا أَرَدْتَ فِتْنَةً
فِيْ قَوْمٍ فَتَوَفَّنِيْ غَيْرَ مَفْتُونٍ
"Ya
Allah .. sesungguhnya aku meminta kepada-Mu, jika Engkau menginginkan cobaan
(pada agama) suatu kaum maka matikanlah aku tanpa terjerumus dalam cobaan itu".
[Sunan Tirmidzi: Sahih]
Bagaimanapun panjangnya umur, pasti akan mati
{كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ
الْمَوْتِ} [آل عمران: 185]
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.
[Ali Imran:185] [Al-Anbiyaa':35] [Al-'Ankabuut:57]
Dari Abu Hurairah radiyallahu
'anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda:
أُرْسِلَ مَلَكُ الْمَوْتِ إِلَى مُوسَى عَلَيْهِ
السَّلَامُ، فَلَمَّا جَاءَهُ صَكَّهُ فَفَقَأَ عَيْنَهُ، فَرَجَعَ إِلَى رَبِّهِ فَقَالَ:
أَرْسَلْتَنِي إِلَى عَبْدٍ لَا يُرِيدُ الْمَوْتَ، قَالَ فَرَدَّ اللهُ إِلَيْهِ عَيْنَهُ
وَقَالَ: ارْجِعْ إِلَيْهِ، فَقُلْ لَهُ: يَضَعُ يَدَهُ عَلَى مَتْنِ ثَوْرٍ، فَلَهُ،
بِمَا غَطَّتْ يَدُهُ بِكُلِّ شَعْرَةٍ، سَنَةٌ، قَالَ: أَيْ رَبِّ ثُمَّ مَهْ؟ قَالَ:
ثُمَّ الْمَوْتُ، قَالَ: فَالْآنَ [صحيح مسلم]
Malaikat maut diutus kepada Musa 'alaihissalam,
ketika malaikat datang, Musa memukulnya sampai matanya tercabut. Lalu malaikat
maut kembali kepada Tuhannya dan berkata: Engkau telah mengutusku kepada
seorang hamba yang tidak ingin mati!
Kemudian Allah megembalikan matanya dan
berkata: Kembalilah kepadanya dan katakan kepadanya untuk metakkan tangannya di
atas kulit sapi, maka untuknya setiapa helai rambut yang tertutupi oleh
tangannya satu tahun.
Musa berkata: Ya Rabb, kemudian setelah itu
apa?
Allah menjawab: Kemudian mati!
Musa berkata: Kalau begitu, sekarang saja.
[Sahih Bukhari dan Muslim]
Hadits ini bukan berarti larangan meminta
panjang umur atau cala umur panjang, karena awalnya nabi Musa pun
menginginkannya dan Allah hendak mengabulkannya tanpa celaan.
Akan tetapi nabi Musa merasa kehidupan
akhiratnya kelak lebih berharga dari tambahan kehidupan dunia.
Sedangkan kita? Tidak ada yang tahu bagaimana
kehidupan akhirat kita nanti.
Dari Abu Sa'id Al-Khudriy radiyallahu
'anhu; Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam khutbah di depang
para sahabat:
«إِنَّ اللَّهَ خَيَّرَ
عَبْدًا بَيْنَ الدُّنْيَا وَبَيْنَ مَا عِنْدَهُ، فَاخْتَارَ ذَلِكَ العَبْدُ مَا
عِنْدَ اللَّهِ» [صحيح البخاري]
"Sesungguhnya Allah memberi pilihan kepada seorang hamba
antara kehidupan di dunia dan kehidupan di sisi-Nya, maka hamba tersebut
memilih kehidupan di sisi Allah"
Maka Abu Bakar -
radiyallahu 'anhu- menangis, dan kami heran dengan tangisannya padahal Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam hanya menceritakan tentang seorang hamba yang diberi pilihan. Akan
tetapi ternyata hamba yang dimaksud itu adalah Rasulullah, dan Abu Bakar adalah
yang paling paham dari kami. [Sahih Bukhari]
Jangan takut mati demi kebaikan
Dari Tsauban radiyallahu
'anhu;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«يُوشِكُ الْأُمَمُ أَنْ
تَدَاعَى عَلَيْكُمْ كَمَا تَدَاعَى الْأَكَلَةُ إِلَى قَصْعَتِهَا»
"Sudah dekat masanya umat-umat (kafir) saling mengajak
untuk membinasakan kalian sebagaimana orang yang mau makan saling mengajak ke
hidangannya".
Seorang bertanya:
Apakah karena kami sedikit pada waktu itu?
Rasulullah menjawab:
«بَلْ أَنْتُمْ يَوْمَئِذٍ
كَثِيرٌ، وَلَكِنَّكُمْ غُثَاءٌ كَغُثَاءِ السَّيْلِ، وَلَيَنْزَعَنَّ اللَّهُ مِنْ
صُدُورِ عَدُوِّكُمُ الْمَهَابَةَ مِنْكُمْ، وَلَيَقْذِفَنَّ اللَّهُ فِي قُلُوبِكُمُ
الْوَهْنَ»
"Bahkan kalian pada waktu itu banyak akan tetapi kalian
lemah seperti buih di lautan, dan Allah mencabut dari hati musuh-musuh kalian
rasa gentar kepadamu dan Allah menamkan pada hati kalian sifat "Al-Wahan"."
Seseorang bertanya:
Ya Rasulullah, apa itu "Al-Wahan"?
Rasulullah menjawab:
«حُبُّ الدُّنْيَا، وَكَرَاهِيَةُ
الْمَوْتِ» [سنن أبي داود: صحيح]
"Cinta dunia dan takut mati". [Sunan Abu Daud: Sahih]
Dari Aisyah radiyallahu
'anha;
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«مَنْ أَحَبَّ لِقَاءَ
اللهِ، أَحَبَّ اللهُ لِقَاءَهُ، وَمَنْ كَرِهَ لِقَاءَ اللهِ، كَرِهَ اللهُ لِقَاءَهُ»
Barangsiapa yang
mencintai pertemua dengan Allah maka Allah akan mencintai pertemuan dengannya,
dan barangsiapa yang membenci pertemuan dengan Allah maka Allah akan membenci
pertemuan dengannya.
Aisyah bertanya:
Wahai Nabi Allah, apakah yang dimaksud adalah rasa benci pada kematian? Padahal
kami semua benci dengan kematian!
Rasulullah menjawab:
«لَيْسَ كَذَلِكِ، وَلَكِنَّ الْمُؤْمِنَ إِذَا بُشِّرَ
بِرَحْمَةِ اللهِ وَرِضْوَانِهِ وَجَنَّتِهِ، أَحَبَّ لِقَاءَ اللهِ، فَأَحَبَّ اللهُ
لِقَاءَهُ، وَإِنَّ الْكَافِرَ إِذَا بُشِّرَ بِعَذَابِ اللهِ وَسَخَطِهِ، كَرِهَ لِقَاءَ
اللهِ، وَكَرِهَ اللهُ لِقَاءَهُ» [صحيح مسلم]
Bukan yang demikian, akan tetapi seorang mukmin
jika diberi berita gembira akan rahmat Allah, ridha, dan surga-Nya maka ia
mencintai pertemuan dengan Allah. Sedangkan orang kafir jika diberi berita
tentang siksaan Allah dan murka-Nya maka ia membenci pertemuan dengan Allah dan
Allah pun membenci pertemuan dengannya. [Sahih Muslim]
Ammar bin Yasir radiyallahu 'anhuma berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi
wa sallam sering membaca do'a ini
...
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ ... الشَّوْقَ إِلَى لِقَائِكَ،
فِي غَيْرِ ضَرَّاءَ مُضِرَّةٍ، وَلَا فِتْنَةٍ مُضِلَّةٍ
"Ya
Allah .. sesungguhnya aku meminta kepada-Mu rasa rindu bertemu dengan-Mu tanpa
ada kesulitan yang membahayakan, dan tampa ada cobaan yang menyesatkan."
[Sahih Ibnu Hibban]
Jangan mendambakan bertemu musuh
Dari Abdullah bin Abi Aufa radiyallahu
'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wa sallam bersabda:
لَا تَمَنَّوْا لِقَاءَ الْعَدُوِّ ، وَسَلُوا
اللَّهَ الْعَافِيَةَ ، فَإِذَا لَقِيتُمُوهُمْ فَاصْبِرُوا [صحيح البخاري]
"Janganlah
kalian mendambakan bertemu musuh, dan mintalah kepada Allah keselamatan. Dan
jika kalian bertemu musuh maka bersabarlah". [Sahih Bukhari]
Meminta mati syahid
Dari Sahl bin Hunaif radiyallahu
'anhu; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wa sallam bersabda:
«مَنْ سَأَلَ اللهَ الشَّهَادَةَ
بِصِدْقٍ، بَلَّغَهُ اللهُ مَنَازِلَ الشُّهَدَاءِ، وَإِنْ مَاتَ عَلَى فِرَاشِهِ»
[صحيح مسلم]
"Barangsiapa
yang meminta kepada Allah agar ia mati syahid dengan sungguh-sungguh, maka
Allah akan menyampaikan ia pada derajat syuhada' sekalipun ia meninggal di atas
ranjangnya". [Sahih Muslim]
Wallahu a'lam!
semoga bermanfaat : Narsum
0 komentar:
Posting Komentar